Administrasi Sistem Jaringan

 



RANGKUMAN MATERI ASJ KELAS XI TKJ

A.      Sistem Operasi (Operating System)

Sistem operasi merupakan sebuah program yang mengendalikan semua fungsi yang ada pada komputer. Sistem operasi menjadi basis landasan pengembangan aplikasi untuk user (pengguna). Secara umum semua sistem operasi memiliki empat fungsi berikut:

 

1.       Pengendalian Perangkat Keras

Akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung pada komputer disediakan oleh sistem operasi melalui suatu aplikasi yang dikenal dengan istilah driver. Setiap driver dibuat untuk mengendalikan satu perangkat keras. Instalasi aplikasi driver ini dilakukan sendiri sistem operasi pada saat instalasi ataupun waktu perangkat keras dihubungkan ke komputer. Mekanisme instalasi secara otomatis saat perangkat dihubungkan ini dikenal dengan istilah Plug and Play (PnP).

 

2.       Pengelolaan File dan Folder

Hal ini dimungkinkan oleh sistem operasi karena pada saat instalasi sistem operasi ada proses format untuk harddisk. Melalui proses tersebut ruang harddisk akan ditata sedemikian rupa sehingga memiliki blok-blok tertentu untuk menyimpan file. Proses ini mirip seperti penempatan rak-rak pada ruangan kosong untuk diisi buku-buku nantinya. Sebuah file adalah kumpulan blok yang saling terkait dan memiliki sebuah nama. Folder merupakan sebuah penampung yang dapat berisi file-file ataupun sub-folder lainnya. Setiap file-file yang terkait dengan program komputer ditempatkan dalam folder tersendiri untuk memudahkan pencarian file.

 

3.       Manajemen Interaksi

User dapat menggunakan komputer melalui aplikasi yang ada (terinstall) di komputer. Setiap aplikasi menyediakan interface untuk menerima interaksi yang mungkin dari user. Terdapat dua jenis interface yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan user, yakni:

a.       Command Line Interface (CLI). Interaksi user dengan sistem dilakukan dengan mengetikkan serangkaian kalimat perintah untuk dikerjakan oleh komputer.

b.       Graphical User Interface (GUI). Disini interaksi user dilakukan melalui sekumpulan menu dan icon yang dapat dipilih oleh user untuk memberikan berbagai perintah ke computer.

 

4.       Manajemen Aplikasi

Setiap aplikasi yang dijalankan oleh sistem operasi dengan mencari lokasi file program tersebut dan memindahkan isinya ke memori untuk kemudian mengirimkan setiap perintah pada file tersebut untuk dijalankan oleh komputer. Aplikasi user disini merupakan aplikasi yang digunakan oleh user untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Fungsi manajemen pada aplikasi user ini dapat meliputi:

a.       Install, proses menempatkan file-file program pada sistem komputer termasuk konfigurasi program tersebut.

b.       Uninstall, proses untuk menghapus file-file program beserta konfigurasi dari komputer.

c.       Update/Upgrade, proses untuk memperbarui file-file dari program yang telah terinstall.

 

5.       Selain memiliki fungsi-fungi manajemen di atas, sistem operasi modern juga dapat memiliki kemampuan sebagai berikut:

a.       Multi user – dua atau lebih user dapat bekerja sama untuk saling berbagi pakai penggunaan aplikasi dan sumber daya seperti printer pada waktu yang bersamaan.

b.       Multi tasking – sistem operasi dapat menjalankan lebih dari satu aplikasi user.

c.       Multi processing – sistem operasi dapat menggunakan lebih dari satu CPU (Central Processing Unit).

d.       Multi threading – setiap program dapat dipecah ke dalam thread-thread untuk kemudian dapat dijalankan secara terpisah (pararel) oleh sistem operasi. Kemampuan ini juga termasuk bagian dari multi tasking pada aplikasi.

 

6.       Berdasarkan jumlah bit-nya, sistem operasi dibagi menjadi dua macam, sistem operasi 32-bit dan sistem operasi 64-bit. Terdapat dua perbedaan antara sistem operasi 32-bit dan 64-bit.

a.       Sistem operasi 32-bit hanya mampu menerima RAM maksimal 3 GB, sedangkan sistem operasi 64-bit mampu menggunakan lebih dari 128 GB RAM.

b.       Manajemen memori dari sistem 64-bit juga lebih baik, sehingga mampu menjalankan proses pada aplikasi lebih cepat. Dilihat dari penggunaannya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni:

1)      Sistem operasi desktop, yang banyak digunakan di kantor-kantor, Small Office/Home Office (SOHO), dengan jumlah user yang sedikit.

2)      Sistem operasi jaringan, Network Operating System (NOS), didesain untuk dapat melayani user dalam jumlah besar untuk berbagai keperluan dan banyak digunakan pada perusahaan berskala besar.

7.       Berdasarkan metode pengembangannya, system operasi dibagi atas dua jenis, yaitu :

a.       Sistem Operasi Close Source (Proprietari) Sistem operasi proprietari merupakan sistem operasi yang dikembangkan secara internal oleh seseorang, perkumpulan ataupun perusahaan. Sistem operasi yang tergolong proprietari ini adalah Windows dan Mac Os.

b.  Sistem Operasi Open Source (Terbuka) Sistem Operasi Terbuka merupakan sistem operasi yang kode programnya dibuka untuk umum sehingga dapat dikembangkan oleh yang lainnya. Sistem operasi yang termasuk terbuka adalah UNIX, Linux dan turunannya. Linux sendiri memiliki banyak varian, seperti Debian, Slackware, Redhat dan SuSE. Varian ini lebih dikenal dengan nama distro.

 

B.      Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System/Workstation)

Sistem operasi jaringan adalah pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (Web, FTP, DNS, dan lain-lain) untuk memudahkan dan memberi kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer.

 

Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone. Bedanya, pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya.

 

1.       Komputer Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan.

 

2.       Komputer Client (klien) adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.

 

Sistem operasi jaringan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.       Mendukung penggunaan oleh lebih dari satu user.

2.       Menjalankan aplikasi yang mampu digunakan oleh lebih dari satu user.

3.       Stabil (robust), dimana kecil kemungkinan untuk terdapat error pada program. Robustness adalah istilah untuk menunjukkan kemampuan suatu sistem komputer menangani masalah yang terjadi selama digunakan oleh user.

4.       Memiliki tingkat keamanan data yang lebih tinggi dari sistem operasi desktop.

 

Berikut ini adalah beberapa sistem operasi jaringan yang banyak digunakan saat ini:

1.       UNIX/Linux, ini merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan sebagai server saat ini, contoh sistem operasi jaringan dengan linux diantaranya adalah Red Hat, Caldera, SuSE, Debian, Fedora, Ubuntu dan Slackware.

2.       Novell Netware, di tahun 1980-an, ini merupakan sistem operasi pertama yang memenuhi semua persyaratan untuk membangun sebuah jaringan komputer lokal.

3.       Microsoft Windows, masih dari perusahaan yang sama, Microsoft juga mengeluarkan Windows Server sebagai sistem operasi jaringannya, mulai dari versi awalnya adalah Windows Server 2000, hingga yang terakhir Windows Server 2016.

C.      Konfigurasi Server

1.       Mengkonfigurasi Remote Server

Remote server adalah server yang dapat diakses dari jauh bahkan dari luar jaringan atau dari jaringan LAN yang berbeda dengan server tersebut. Server dapat dibuka tanpa harus datang ke tempat server itu disimpan.

Dengan remote server keamanan server akan lebih terjaga. Sebab server dapat diletakkan pada tempat rahasia agar hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja. Akses dan konfigurasi server jadi lebih mudah karena dapat dilakukan kapan saja dan dari mana saja.

a.       Fungsi Remote Server

Remote server memiliki fungsi sebagai berikut:

1)      Menghidupkan dan Mematikan Komputer Jarak Jauh

Menghidupkan dan mematikan sebuah komputer dapat dilakukan dari jarak jauh menggunakan remote server. Misalnya untuk komputer client di sebuah warnet.

Seorang petugas operator warnet dapat menghidupkan dan mematikan komputer client tanpa harus menyentuh unit komputer yang akan dihidupkan atau dimatikan tersebut, cukup dengan menggunakan komputer operator di mejanya.

 

2)      Mengontrol/Mengendalikan Komputer Lain

Jika sebuah komputer telah difungsikan sebagai remote server maka komputer tersebut dapat digunakan untuk mengendalikan komputer lain yang berada dalam jaringan server yang sama.

Ini sangat berguna bagi perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan komputer serta memiliki banyak cabang di berbagai daerah.

3)      Menyalakan dan Mematikan Server Jarak Jauh

Remote server dapat digunakan untuk menyalakan juga mematikan server dari jarak jauh. Maintenance maupun mengkonfigurasikan server menjadi lebih efektif. Seorang server backend dapat mengendalikan server dari tempat yang berbeda dengan lokasi server.

Server dapat dikontrol secara berkala sehingga kinerjanya akan lebih optimal. Karena dengan remote server, akan segera diketahui dan ditangani apabila terdapat error atau masalah pada server ataupun jaringannya.

4)      Memantau Penggunaan Resource Pada Sebuah Jaringan

Resource pada sebuah jaringan atau web server dapat dilihat dengan remote server. Pemantauan dan pengoptimalan dapat sering dilakukan supaya resource tidak penuh.

Dapat pula segera mengambil keputusan apabila resource melebihi batas, dengan merencanakan upgrade server agar performa website tetap bagus.

5)      Memudahkan Memantau Keamanan Server

Keamanan server merupakan hal yang sangat penting, sebab pada server tersimpan berbagai data yang menjadi otak berjalannya suatu website atau jaringan. Sangat berbahaya jika server mendapat serangan dari hacker yang mencuri data maupun merusak sistem server.

Oleh karena itu memantau keamanan server sangat diperlukan. Namun juga tidak mungkin seorang administrator atau back-end server atau developer terus-terusan berada di ruangan server. Dengan menggunakan remote server, pemantauan akan keamanan server dapat dilakukan secara remote atau jarak jauh.

6)      Memudahkan Perbaikan Sistem

Ada kalanya server akan mengalami permasalahan error maupun bug. Permasalahan yang dialami server dapat mengakibatkan terganggunya jaringan ataupun website.

Penggunaan remote server dapat memudahkan perbaikan sistem yang bermasalah, serta mempercepat penanganan karena dapat dilakukan segera, sesaat setelah diketahui adanya permasalahan. Petugas IT dapat langsung menangani tanpa harus repot datang ke lokasi server disimpan.

 

b.       Aplikasi Remote Server

Begitu bermanfaatnya remote server bagi kemudahan pengontrolan dan pengaturan server, membuatnya wajib untuk dikuasai dan digunakan. Remote server ada yang merupakan bawaan dari sistem operasi komputer yang digunakan, ada pula yang berupa program atau aplikasi.

Berikut ini beberapa aplikasi remote server yang dapat digunakan di antaranya:

1)      Windows Remote Desktop

Windows Remote Desktop merupakan aplikasi remote server yang sudah tersedia pada komputer dengan sistem operasi Windows. Jadi penggunaannya lebih mudah karena tidak perlu dilakukan penginstalan terlebih dahulu.

2)      TeamViewer

TeamViewer ini aplikasi remote server yang sangat populer di antara pengguna komputer, terutama bagi yang berkepentingan untuk bisa mengakses komputer lain atau mengelola server. TeamViewer cukup familiar jika dibanding aplikasi lain. Aplikasi ini bukan aplikasi bawaan sistem operasi, sehingga diperlukan penginstalan.

3)      Unified Remote Desktop

Unified Remote Desktop merupakan aplikasi remote yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi. Untuk menggunakannya, perangkat yang akan dihubungkan harus sama-sama sudah terinstal aplikasi ini.

4)      Remote Utilities

Remote Utilities merupakan aplikasi remot yang dapat memberikan full control dan view. Fitur active directory-nya menjadikan akses dan pengontrolan server dapat dilakukan dengan satu klik saja. Selain itu dapat digunakan untuk mengontrol 10 komputer sekaligus.

5)      AeroAdmin

AeroAdmin merupakan aplikasi remote server yang paling mudah digunakan untuk saat ini, sebab tidak membutuhkan pengaturan. Penggunaannya dilakukan secara to the point yang menjadikannya lebih cepat. Aplikasi ini cocok digunakan dalam kondisi yang mendadak.

6)      AnyDesk

Aplikasi AnyDesk merupakan aplikasi remote server yang memiliki kelebihan yaitu dapat merekam saat sesi remote. Sehingga hasil rekaman bisa disimpan sebagai arsip atau untuk bahan laporan terhadap atasan. Aplikasi ini juga ringan sebab hanya berukuran 3 Mb.

 

c.       Cara Kerja Remote Server

Cara kerja remote server sebenarnya cukup sederhana, hanya bagi yang belum memahami mungkin terkesan sulit. Padahal, jika diibaratkan, penggunaan remote server seperti melakukan sebuah panggilan telepon. Komputer yang digunakan untuk mengakses ibarat perangkat telepon yang digunakan untuk melakukan panggilan, sedangkan IP server ibarat nomor tujuan panggilan.

Untuk mendapatkan akses ke server yang dituju, maka di komputer akses akan melakukan permintaan izin akses, setelah itu akan diminta mengisikan username dan password untuk login. Setelah berhasil login, maka dapat melakukan akses penuh pada server.

 

d.       Contoh Penggunaan Remote Server

Remote server memiliki peranan sangat penting di era sekarang, di mana nyaris semua kepentingan membutuhkan akses yang cepat pada berbagai aspek. Terutama kecepatan jaringan internet untuk mendukung bermacam-macam lini kehidupan masyarakat. Kehidupan saat ini tidak mentolerir keterlambatan, ketidaktepatan, dan jarak sudah tidak bisa dijadikan alasan sebagai kendala. Oleh karena itu, remote server menjadi solusi agar berbagai permasalahan pada server dapat diatasi setiap saat.

Contoh penggunaan remote server, misalnya pada server yang ada di Jakarta mengalami gangguan pada web servicenya  dan sehingga membuat web mati. Saat itu administrator jaringan server tersebut sedang berada di luar kota. Sedangkan permasalahan server harus segera diatasi.

Administrator dapat menggunakan aplikasi remote akses untuk masuk ke sistem server melalui komputer di mana pun. Lalu setelah berhasil masuk, dapat segera melakukan pemeriksaan pada kerusakan server. Setelah kerusakan atau permasalahan diketahui, bisa segera melakukan perbaikan. Server dapat kembali normal, dan administrator bisa melanjutkan urusannya tanpa harus repot ke Jakarta.

 

2.       Mengkonfigurasi DHCP Server

3.       Mengkonfigurasi FTP Server

4.       Mengkonfigurasi File Server

5.       Mengkonfigurasi Web Server

6.       Mengkonfigurasi DNS Server

7.       Mengkonfigurasi Database Server

8.       Mengkonfigurasi Mail Server

 


https://bit.ly/XI-ASJ

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama